AS: Konsumen Masih Meningkatkan Belanjanya Meskipun Inflasi – Wells Fargo

Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan belanja konsumen naik di atas ekspektasi pada bulan Juni. Kenaikan 0,1% dalam belanja pribadi riil pada bulan Juni menunjukkan bahwa bahkan setelah penyesuaian dengan inflasi tertinggi dalam lebih dari 40 tahun, konsumen masih meningkatkan belanja, jika hanya secara bertahap, kata analis di Wells Fargo. Mereka memperingatkan peningkatan belanja membawa tingkat tabungan ke level-level yang tidak terlihat sejak 2009.

Kutipan Utama:

“Seperti petinju linglung yang masih berdiri, konsumen AS masih bertarung dengan peningkatan pendapatan yang mengalahkan konsensus, yang naik 0,6%, dan belanja, naik 1,1%. Setelah penyesuaian dengan inflasi, belanja pribadi riil mencatat kenaikan tambahan sebesar 0,1%, dan penurunan riil bulan lalu sebesar -0,4% mendapat sedikit dorongan hingga -0,3%. Sampai batas tertentu, detail ini digembar-gemborkan oleh laporan PDB kuartal kedua kemarin, di mana belanja konsumen adalah salah satu dari sedikit yang masih dalam wilayah ekspansi.”

“Konsumen menjangkau lebih dalam untuk menemukan cara untuk belanja dalam menghadapi inflasi tertinggi dalam +40 tahun. Dalam tren, pendapatan tidak mengikuti inflasi, sehingga untuk tetap belanja, rumah tangga menunda menabung. Bahkan, tingkat tabungan di 5,1% lebih rendah dibandingkan saat krisis keuangan di 2009.”

“Meskipun kami tidak percaya ekonomi masih dalam resesi, kami memperkirakan ekonomi akan masuk ke resesi pada awal tahun depan. Waktu resesi yang tepat tergantung pada sejumlah variabel, tetapi bagaimana lingkungan permintaan berkembang tentu saja merupakan komponen penting. Kami khawatir daya tahan luar biasa konsumen akan segera habis.”

“Dalam prakiraan terbaru kami, kami melihat pertumbuhan PCE riil turun pada kuartal keempat tahun ini. Jika konsumen menarik kembali belanja lebih cepat, itu bisa mendorong pelemahan, meskipun jika mereka tetap tahan terhadap harga yang lebih tinggi dan terus berbelanja, penurunan bisa sangat tertunda.”