NZD/USD Membukukan kenaikan Moderat di Atas 0,6250, Fokus pada Data PDB AS dan Pidato Powell
- NZD/USD diperdagangkan dengan kenaikan tipis di dekat 0,6260 di sesi Asia hari Kamis.
- Kugler dari The Fed mengatakan bahwa ia sangat mendukung penurunan suku bunga setengah poin.
- Penurunan suku bunga Tiongkok dan langkah-langkah stimulus baru mendukung Kiwi.
Pasangan mata uang NZD/USD diperdagangkan dengan bias positif ringan di sekitar 0,6260 pada hari Kamis selama jam perdagangan sesi Asia. Kenaikan pasangan mata uang ini didukung oleh rencana stimulus baru Tiongkok dan Dolar AS (USD) yang lebih lemah secara luas. Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang disetahunkan untuk kuartal kedua (Kuartal 2) dan pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell akan menjadi sorotan pada hari Kamis.
Meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang lebih dalam pada bulan November membebani Greenback. Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai USD terhadap enam mata uang utama, turun tipis ke 100,85. Gubernur Federal Reserve Adriana Kugler mengatakan pada hari Rabu bahwa ia akan mendukung penurunan suku bunga tambahan di masa mendatang, dan menambahkan bahwa The Fed harus tetap fokus pada pengurangan inflasi dan juga mengalihkan perhatian pada lapangan kerja yang maksimal. Pasar telah memperhitungkan hampir 57,4% kemungkinan penurunan suku bunga 50 bp kedua pada pertemuan November, sementara peluang 25 bp mencapai 42,6%, menurut CME FedWatch Tool.
Data akhir PDB AS kuartal kedua akan dirilis pada hari ini, yang diproyeksikan berekspansi sebesar 3,0%. Pada hari Jumat, perhatian akan beralih ke Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE), yang dapat ditafsirkan lebih lanjut oleh The Fed dan mungkin memberikan beberapa isyarat mengenai lintasan inflasi di AS. PCE utama diprakirakan akan menunjukkan kenaikan 2,3% YoY di bulan Agustus, sementara PCE inti diprakirakan naik 2,7%.
Dari sisi Kiwi, People's Bank of Tiongkok (PBOC) mengeluarkan sejumlah langkah stimulus termasuk pemotongan suku bunga acuan dan pengurangan rasio persyaratan cadangan (RRR). Hal ini, pada gilirannya, mengangkat Dolar Selandia Baru (NZD) yang merupakan mata uang proksi Tiongkok karena Tiongkok adalah mitra ekspor terbesar ke Selandia Baru. Meskipun demikian, sentimen yang berhati-hati menjelang data-data penting AS atau arus safe-haven di tengah risiko geopolitik yang sedang berlangsung dapat mendukung Greenback dan membatasi kenaikan pasangan mata uang ini.