Back

WTI Lanjutkan Kenaikan Mendekati $75,50 di Tengah Harapan Penurunan Suku Bunga The Fed setelah Keputusan ECB

  • Harga WTI menguat karena meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga The Fed di bulan September.
  • ECB menerapkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Kamis.
  • Harga minyak menguat karena data ketenagakerjaan AS yang lebih rendah memicu harapan untuk dua kali penurunan suku bunga oleh The Fed pada tahun 2024.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melanjutkan kenaikan untuk sesi ketiga, diperdagangkan di kisaran $75,50 per barel selama sesi Asia pada hari Jumat. Kenaikan harga minyak mentah dapat dikaitkan dengan meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS (The Fed) pada bulan September, menyusul penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin yang diterapkan oleh Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis.

Sebuah jajak pendapat Reuters yang dilakukan pada tanggal 31 Mei hingga 5 Juni mengindikasikan bahwa hampir dua pertiga dari para ekonom sekarang memprediksi penurunan suku bunga di bulan September. Selain itu, CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa probabilitas penurunan suku bunga The Fed di bulan September sebesar setidaknya 25 basis poin telah meningkat menjadi hampir 70,0%, naik dari 51,0% pada minggu sebelumnya.

Data ketenagakerjaan yang lebih rendah dari Amerika Serikat (AS) memicu harapan akan adanya dua kali pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) AS pada tahun ini. Penurunan suku bunga di Amerika Serikat (AS), negara konsumen minyak terbesar, dapat merangsang aktivitas ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak.

Laporan Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS mengindikasikan bahwa 152.000 pekerja baru ditambahkan ke dalam daftar payrolls di bulan Mei, terendah dalam empat bulan terakhir dan jauh di bawah prakiraan 175.000 dan angka yang direvisi turun dari 188.000 untuk bulan April. Klaim Tunjangan Pengangguran Awal di AS meningkat 8.000 menjadi 229.000 untuk pekan yang berakhir pada tanggal 31 Mei, melampaui ekspektasi pasar 220.000. Angka ini mencatatkan angka tertinggi sejak level tertinggi delapan bulan di 232.000 yang tercatat pada awal Mei. para pedagang menunggu rilis data ketenagakerjaan AS pada hari Jumat, termasuk Pendapatan Rata-rata Per Jam dan Nonfarm Payrolls.

Pada hari Minggu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) setuju untuk memperpanjang sebagian besar pengurangan pasokan mereka hingga 2025. Namun, kelompok ini mengizinkan pemangkasan sukarela dari delapan negara anggota untuk dibatalkan secara bertahap mulai bulan Oktober. Pada bulan Desember, lebih dari 500.000 barel per hari (bph) diprakirakan akan kembali masuk ke pasar, dengan total 1,8 juta bph kembali pada bulan Juni 2025, menurut Reuters. 

Level-Level Teknis Minyak WTI AS

Tinjauan
Harga terakhir hari ini 75.41
Perubahan harian hari ini -0.02
Perubahan harian hari ini % -0.03
Pembukaan harian hari ini 75.43
 
Tren
SMA 20 Harian 77.46
SMA 50 Harian 80.59
SMA 100 Harian 79.11
SMA 200 Harian 79.43
 
Level
Tertinggi Harian Sebelumnya 75.57
Terendah Harian Sebelumnya 73.89
Tertinggi Mingguan Sebelumnya 80.41
Terendah Mingguan Sebelumnya 76.52
Tertinggi Bulanan Sebelumnya 81.25
Terendah Bulanan Sebelumnya 76.04
Fibonacci Harian 38,2% 74.93
Fibonacci Harian 61,8% 74.53
Pivot Point Harian S1 74.36
Pivot Point Harian S2 73.29
Pivot Point Harian S3 72.69
Pivot Point Harian R1 76.04
Pivot Point Harian R2 76.64
Pivot Point Harian R3 77.71

 

 

PBOC Tetapkan kurs tengah USD/CNY pada 7,1106 versus 7,1108 Sebelumnya

People's Bank of China (PBoC) menetapkan kurs tengah USD/CNY untuk sesi perdagangan hari Kamis di 7,1106, dibandingkan dengan penetapan hari sebelumnya di 7,1108 dan 7,2430 estimasi Reuters.
Baca lagi Previous

Harga Emas Bertahan Stabil di Dekat Level Tertinggi Dua Minggu, Tunggu NFP AS untuk Dorongan Baru

Harga emas (XAU/USD) terlihat berosilasi dalam kisaran perdagangan yang sempit selama sesi Asia pada hari Jumat dan mengkonsolidasikan kenaikan ke level tertinggi dua minggu yang tercatat selama dua hari terakhir. Para investor saat ini memilih untuk absen dan menunggu rilis perincian ketenagakerjaan bulanan yang diawasi ketat dari Amerika Serikat (AS). Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) yang terkenal akan memainkan peran kunci dalam mempengaruhi keputusan kebijakan Federal Reserve (The Fed) di masa depan, yang
Baca lagi Next