Malaysia: BNM Tidak Ubah Suku Bunga Kebijakan, Seperti Prakiraan – UOB

Ekonom Senior Julia Goh dan Ekonom Loke Siew Ting di UOB Group menilai keputusan suku bunga terbaru BNM.

Kutipan Utama

“Bank Negara Malaysia (BNM) mempertahankan Overnight Policy Rate (OPR) tidak berubah di 2,75% untuk pertemuan kedua berturut-turut tahun ini. Keputusan ini sejalan dengan estimasi kami dan konsensus Bloomberg di mana 11 dari 20 analis yang disurvei memprakirakan jeda suku bunga, sementara 9 analis lainnya mengantisipasi kenaikan 25bp. Bank sentral mengutip keputusan suku bunga hari ini diperlukan untuk menilai lebih lanjut dampak penyesuaian OPR kumulatif 100bp tahun lalu, dengan mempertimbangkan efek keterlambatan kebijakan moneter."

“Secara keseluruhan, BNM mencatat perkembangan positif dari pembukaan kembali ekonomi Tiongkok sambil terus memprakirakan pertumbuhan ekonomi Malaysia moderat di tengah pertumbuhan global yang lebih lambat. BNM juga memprakirakan pelaksanaan proyek-proyek dari APBN 2023 yang baru saja diajukan kembali dapat memberikan dukungan bagi perekonomian domestik. Meskipun inflasi utama dan inti diprakirakan akan melambat tahun ini, risiko inflasi masih cenderung naik yang sebagian besar akan berasal dari potensi perubahan kebijakan dalam negeri terkait subsidi dan pengendalian harga, serta volatilitas harga-harga komoditas global.”

"Pada sisi forward guidance, BNM menambahkan kalimat baru bahwa" MPC tetap waspada terhadap faktor biaya, termasuk yang timbul dari perkembangan pasar keuangan, yang dapat memengaruhi prospek inflasi." Bank sentral juga terus memberi sinyal bahwa normalisasi kebijakan moneter lebih lanjut akan bergantung pada kondisi yang berkembang, tetapi tidak ada panduan tentang waktu atau besaran potensi perubahan. Karena itu, kami terus memprakirakan satu kenaikan suku bunga lagi sebesar 25bp menjadi 3,00% dalam pertemuan kebijakan berikutnya pada 2-3 Mei. Setelah itu, bank sentral kemudian dapat mempertahankan suku bunga untuk sisa tahun ini.”